Selamat Datang di Blog Rumah Dhuafa

Minggu, 01 Agustus 2010

Ayat-ayat Anak Yatim dan Tafsirnya

Beberapa ayat yang berkenaan dengan anak yatim beserta penafsirannya dari berbagi Tafsir
daam surat Al-Baqoroh : 83 di sebutkan yang Artinya :
Dan ingatlah ketika kami mengambil janji dari Bani Israil ( yaitu ) : Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kat-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah sholat dan tunaikan zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu dan kamu selalu berpaling”.

A.TAFSIR IBNU KATSIR
Dalam ayat-ayat ini Allah SWT menerangkan tugas yang diwajibkan-Nya kepada zemua umat manusia dengan perantaraan para Nabi dan Rasul yang diutus-Nya, yaitu mengabdikan diri hanya pada Allah SWT. serta berbakti kepada kedua orang tua, dan berbaik kepada sesame manusia.
B.TAFSIR AL-MARAGHI :
a.Penafsiran kata-kata :
Al-Mitsaq :
Janji yang berat dan pasti. Janji yang ada dua macam, yaitu janji asal kejadian dan fitrah, dan janji kenabian dan kerasulan. Yang kedua inilah yang dimaksud di sini. Janji ini di bebankan kepada mereka melalui lisan nabi Musa dan Nabi-nabi kaum bani Israel lainnya .
Al-Yatim :
Orang yang sudah tidak mempunyai ayah lagi. Pengertian asal katanya menunjukan makna menyendiri (membedah). Dikatakan Ad-Durratul yatimah yaitu mutiara
Al-Miskin :
Orang yang tidak mampu berusaha mencari penghidupan.
b.Pengertian secara umum :
Pada ayat-ayat sebelumnya Allah SWT. Menuturkan cerita neneng moyang bani israil. Cerita pada ayat ini di tujukan kepada kaum Bani Isra’il yang pada masa Al Qur’an di turunkan, di mana Allah SWT telah memberikan kenikmatan-kenikmatan kepada nenek moyang mereka. yaitu sebagaimana di istimewakannya mereka dari semua makhluk Allah SWT, yaitu di selamatkanya mereka dari tenggelam, di turunkanya Manna dan Salwa kepada mereka kemudian Allah SWT menuturkan kepada mereka kesalahan-kesalahan yang di lakukan Nenek moyang mereka pada saat diberi kenikmatan, hingga mereka tertinggal hukuman dari Allah SWT yang kemudian mereka bertaubat dari perbuatan yang telah mereka lakukan.
Dalam ayat ini Allah SWT menceritakan kepada hal yang paling penting menyangkut apa yang telah di perintahkan kepada nenek moyang mereka yaitu perintah beribadah dan bermu’amalat, tetapi bagaimana sikap mereka menghadapi perintah-perintah tersebut, ternyata mereka enggan melaksanakan perintah tersebut. Pada ayat-ayat selanjutnya masalah yang semakna dan senada di ulang pula keterangannya, karena memang kondisinya memerlukan keterangan yang panjang. Sebab hati yang di ajak bicara berpembawaan keras tidak bisa di tembus oleh sinar kebenaran untuk bisa masuk ke lubuk hatinya, sebab hati mereka sakit dan lumpuh. Oleh karena itu kitab yang diarahkan kepada mereka, membutuhkan ulangan yang sangat banyak, dengan harapan barang kali hati mereka akan luluh dan kembali kepada kebenaran.
c.Penjelasan
Walyatama Wal Masaakin :
Berbuat baik kepada anak yatim adalah dengan cara memperbaiki pendidikananya dan menjaga hak miliknya agar jangan sampai tersia-siakan. Dalam hal ini Al-qur’an dan Hadits Nabi penuh dengan wasiat untuk berbuat baik kepada anak-anak yatim. salah satu hadits nabi yang menyangkut perihal anak yatim mengatakan : “ saya dan orang yang menanggung anak yatim berada disurga seperti ini ( sambil mengisyaratkan dengan telunjuk dan jari tengah beliau )”.
Rahasia yang terkandung dalam perintah untuk berbuat baik kepada anak yatim adalah bahwa pada ghalibnya ( umumnya ) anak yatim itu tidak mepunyai orang yang mengasihinya terutama dalam hal pendidikan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya serta pemeliharaan harta bendanya. Sedangkan ibunya meskipun dia masih ada, tetapi pada umumnya kurang begitu mantap dalam melakukan tugas pendidikannya dengan cara yang paling baik, perlu diingat bahwa anak-anak yatim juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari satu umat atau bangsa, apabila mereka rusak akhlaknya atau buruk keadaannya maka akibatnya merambat kepada seluruh umat atau bangsa, sebab perbuatan mereka yang tidak baik sebagai akibat buruknya pendidikan ,akan merambat kepada lainnya, sehingga akan tercipta krisis akhlak di kalangan umat atau bangsa .
Berbuat baik kepada fakir miskin adalah dengan cara memberi mereka sedekah serta menyantuni mereka, khususnya apabila mereka sedang tertimpa musibah atau bencana. Imam muslim telah meriwayatkan sebuah hadits dari sahabat Abi Hurairah, bahwa Rasulullah SWT pernah bersabda :
“ Orang yang menolong para janda serta orang miskin sama ( pahalanya ) dengan orang yang berjihad dijalan Allah SWT. ( perawi/orang yang meriwayatkan hadist mengatakan ,” Saya menduga bahwa Beliau SAW. Juga mengatakan ” ) dan seperti orang sholat tidak pernah berhenti dari sholatnya (terus –menerus) dan seperti orang yang melakukan ibadah puasa yang tidak batal (walaupun sehari sepanjang umur)”.
Pada ayat diatas penyebutan anak-anak yatim didahulukan dari pada penyebutan orang-orang miskin ,sebab orang-orang miskin masih banyak berusaha mencari kebutuhan hidup mereka, sedangkan anak-anak yatim karena mereka masih kecil mereka tidak bisa melakukan hal tersebut.
Buletin Al-Insaniyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar